Friday, April 24, 2009

Keterkontrolan dan Keteramatan

Suatu sistem dikatakan terkontrol jika dengan menggunakan vektor kontrol tidak terjadi kendala untuk memindahkan sistem dari keadaan awal sembarang ke keadaan lain sembarang dalam selang waktu yang terhingga (periode sampling yang terbatas).
Sistem kontrol dapat mengontrol jika setiap variabel keadaan dapat dikontrol dalam periode waktu berhingga oleh beberapa sinyal kontrol yang tidak dibatasi. Jika ada beberapa variabel keadaan tidak bergantung pada sinyal kontrol maka variabel keadaan tersebut tidak mungkin dapat dikontrol. Keadaan itu disebut sistem tidak terkontrol.

Suatu sistem dikatan teramati jika keadaan sistem x(0) dapat ditentukan dari pengamatan keluaran dan vektor kontrol dalam sejumlah periode sampling yang terbatas.

Hubungan Keterkontrolan Dan Keteramatan
Konsep keterkontrolan merupakan dasar untuk mengatasi masalah pada penempatan pole dan konsep keteramatan berperan penting dalam perancangan dari keadaan pengamat.
Perancangan dengan pendekatan penempatan pole-pole loop tertutup di lokasi yang telah ditentukan di dalam z plane disebut teknik perancangan penempatan pole.
Sistem kontrol dari proses perancangan penempatan pole dibagi menjadi dua fasa, yaitu :
1.Fasa ke-1, kita merancang sistem dengan asumsi bahwa semua variabel keadaan meyediakan umpan balik.
2.Fasa ke-2, kita merancang pengamat keadaan dengan memperkirakan semua pengamat keadaan dibutuhkan untuk umpan balik untuk melengkapi perancangan.

0 komentar: